Panda di Luar China Diberi Nama dan Fakta Lainnya

Panda, banyak yang terhibur melihat tingkah polah hewan ini karena dianggap lucu dan menggemaskan. Film dan serial yang memunculkan sosok-sosok binatang panda dibuat dan laku keras. Pengisi suara dari film-film itu juga bukan aktor dan aktris sembarangan.
Misalnya terdapat nama Dustin Hoffman, Jackie Chan, Angelina Jolie, Lucy Liu, dan lain-lain. Namun siapa sangka kalau panda-panda itu ternyata sangat diproteksi oleh pemilik habitatnya, yakni pemerintah China. Bahkan menjadi bagian dari diplomasi negara itu di kancah dunia internasional.

Sumber: www.freepik.com

 
Berikut ini beberapa fakta unik panda yang sangat diproteksi pemerintah China:

1. Panda Selalu Diberi Nama

Setiap panda yang dipelihara di kebun binatang di luar China selalu diberi nama. Su Lin, panda pertama yang diserahkan ke kebun binatang Brookfield di Chicago tahun 1937 oleh seorang desainer pakaian Ruth Harkness. Saat itu panda masih bisa dibawa keluar China tanpa peraturan yang ketat. Lalu panda kedua diberi nama Mei-Mei dijual juga oleh Harkness ke kebun binatang yang sama di tahun 1938. Ada lagi yang diberi nama Pandora dan dikirimkan ke kebun binatang Bronx oleh David Crockett Graham, seorang misionaris yang bertugas di China, pada tahun 1938, dan panda kedua di kebun binatang itu dinamakan Pan yang ditempatkan pada tahun 1939. Pada tahun 2017, panda yang dinamakan Cai Tao dan Hu Chun tiba di Taman Safari, Bogor, Indonesia. 

Baca juga: Sekelumit Kisah Tindak Pidana Kelabui Orang Jawa Pergi Ke Suriname

2. Menjadi Alat Diplomasi China

China mengubah aturan pengiriman panda ke luar negeri sejak tahun 1950-an. Pemerintah RRC menjadikan panda sebagai alat diplomasi ke luar negeri. Pengiriman panda ke negara tertentu menyimbolkan hubungan baik RRC dengan negara tersebut. Antara tahun 1957 sampai 1983, terdapat total 24 panda dikirim RRC ke sembilan negara yang memiliki hubungan baik dengan RRC, antara lain Uni Soviet, Amerika Serikat, Inggris, Mexico dan Korea Utara. Atas hubungan baik dengan Mexico, Mao Zedong mengirimkan sepasang panda Pe Pe dan Yin Yin ke Mexico pada 10 September 1975 dan dalam perawatan kebun binatang Chapultepec. Pasangan panda ini berhasil melahirkan bayi-bayi panda beberapa kali. Lantas muncullah perselisihan Mexico dengan RRC mengenai kepemilikan panda-panda tersebut. Mexico mengklaim panda-panda yang lahir di negaranya merupakan milik Mexico. 

3. Berbiaya Tinggi

Ternyata tidak mudah merawat panda. Satu panda bisa menghabiskan 40 kilogram bambu segar setiap hari. Inilah yang menyebabkan pemerintah Finlandia mengembalikan panda ke China pada November 2024, delapan tahun sebelum masa penyewaan berakhir. Ongkos mahal juga diakibatkan oleh sistem penyewaan dari RRC kepada negara yang bersedia menerima panda. Dilaporkan pada tahun 2011, kebun binatang Edinburg menghabiskan dana $107,000 untuk menghidupi sepasang panda. Adapun dalam hal penyewaan panda, pemerintah RRC pernah memberikan harga $50.000 untuk sebulan pada saat pada didatangkan bersamaan dengan Olimpiade Los Angeles tahun 1984.


4. Sangat Bergantung Habitat

Perkembangan panda di luar China dinilai tidak menggembirakan. Panda sangat tergantung pada habitatnya. Habitat panda berada di Provinsi Sichuan, Shaanxi dan Gansu. Namun paling banyak terdapat di wilayah Provinsi Sichuan. Provinsi ini bahkan dikenal sebagai rumah panda. Binatang ini hidup di hutan pegunungan dengan ketinggian antara 5.000 sampai 7.000 kaki atau 1.500 - 3.000 meter di atas permukaan laut. Per 25 Januari 2024 dilaporkan jumlah total populasi panda di RRC adalah 1.900an. 

MN, dari berbagai sumber


Baca Juga

Komentar

Popular Posts

Kawasan Menteng Bergaya Eropa Jejak Peninggalan Kebijakan Daendals

Musik Gambus "Milik" Betawi Berunsur Kebudayaan Nusantara

Pelajaran dari Lamongan dalam Mencegah Kekerasan Ekstrim

Memanfaatkan Setu-Setu di Depok Sekaligus Menjaganya dari Ancaman Alih Fungsi

Susah-Susah Gampang Bermitra dengan Agensi Iklan Digital

Tantangan Etis untuk Media dalam Pemberitaan Femisida

Kontes Debat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Ugahari dalam Seni Mengelola Alam ala Dayak Tenggalan

Ulah Ibrahim Sirkeci Turut Menggagalkan Kelulusan Cepat Bahlil

Advertisements

ARTIKEL FAVORIT PEMBACA

Memanfaatkan Setu-Setu di Depok Sekaligus Menjaganya dari Ancaman Alih Fungsi

Timun atau Melon Suri yang Selalu Beredar di Jabodetabek di Bulan Suci?

Judi Online Berlari Liar di Antara Pekerja Informal Hingga Anggota Dewan

Bertaruh Cuan di Tengah Kemacetan Jalan Raya Sawangan

Perpaduan Budaya Penambah Eksotis Masjid Ridho Ilahi, Wilangan, Nganjuk

Kontes Debat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

Kasih Bunda Tak Terkira; Ber-Solo Touring Demi Tengok Anaknya

Jika Kaesang Bersedia dan Menang, Depok Ikuti Kota Lain Dipimpin Anak Pemimpin Ataupun Mantan Pemimpin Negeri

Masalah Penolakan Beribadah yang Kerap Terjadi Tahun Ini

Rangkaian Harmusindo 2024: Dorong Museum Sebagai Destinasi Wisata dan Edukasi

Advertisement

Buku Baru: Panduan Praktis Penelitian Sosial-Humaniora

Berpeluh Berselaras; Buddhis-Muslim Meniti Harmoni

Verity or Illusion?: Interfaith Dialogue Between Christian and Muslim in the Philippines

IKLAN ANDA

IKLAN ANDA

Kirimkan Artikel Terbaik Anda

Kanal ini menerima sumbangsih tulisan features terkait dengan area dan tujuan kanal. Panjang tulisan antara 500-700 kata. Dikirim dengan format, yakni judul-MN-nama penulis. Isi tulisan di luar tanggung jawab redaksi.