Pameran Allpack 2024; Peluang Industri Kemasan Masih Terbuka

Media cetak baik berupa koran dan majalah mungkin boleh tak lagi populer. Namun dunia percetakan tidak pernah surut. Datangnya era digital memaksa industri percetakan untuk mengikuti perkembangan jaman. Profesi di bidang percetakan diharuskan berinovasi mengatasi lesunya percetakan kertas koran dan majalah. 

Dunia percetakan kini ramai mengarah pada layanan kemasan serta advertising. Apalagi, hampir tidak ada barang yang diperjualbelikan di muka bumi ini yang tidak dikemas. 

Talkshow di ajang Allpack 2024 di JIEXPO Kemayoran (Foto: Prayudhi Arika)

Demikianlah pernyataan singkat dan menggelitik Henki Wibawa, praktisi percetakan yang sudah 10 tahun pensiun dari malang melintang berkarir di dunia percetakan, alias packaging. Ia setuju jika ada yang menyatakan, packaging is never dies. Dunia kemasan tidak pernah mati. Hal ini tidak lain karena semua benda bergerak butuh kemasan. "Bahkan orang pun juga butuh kemasan", tuturnya pada acara talkshow dunia kemasan kekinian dalam acara pameran kemasan yang diberi nama ALLPACK 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat 11 Oktober 2024.

Hengki wibawa yang sudah lama bergabung dalam Indonesia Packaging Federation (IPF) selanjutnya menjelaskan, tantangan dunia kemasan sekarang cukup banyak, salah satunya berupa masalah pengolahan limbah kemasan. Pemilahan sampah yang digaungkan di masyarakat untuk memilah-milah sampai ke dalam berbagai tipe, ternyata tidak didukung pemilahan serupa di tempat pembuangan sampah.

Beruntung sekarang ini banyak kemasan plastik menggunakan bahan polymer yang dianggap aman, sehingga dapat dimanfaatkan berkali-kali dan dapat tidak langsung dibuang. Bahan polymer sudah banyak digunakan kalangan Industri minuman.

"Namun lama-kelamaan, sampah plastik makin banyak di TPS seperti di TPS Bantargebang dan proses daur ulang plastik ternyata jatuhnya lebih mahal ketimbang membuat baru. Akhirnya pengusaha yang membutuhkan kemasan plastik lebih memilih membeli kemasan yang baru daripada membeli kemasan hasil daur ulang. Karena lebih mahal," jelasnya.

Acara talkshow itu dihadiri kalangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi seperti dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dan lainnya. Para pemenang lomba desain kemasan juga diumumkan. 

Pameran internasional ALLPack Indonesia dan ALLPrint Indonesia 2024 ini dibuka resmi oleh Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika. Pameran diselenggarakan di JIExpo Kemayoran Jakarta, 9-12 Oktober 2024 dan menargetkan lebih dari 80.000 pengunjung yang hadir. 

Menurut pihak panitia, Krista Exhibition, lebih dari 1.500 perusahaan dari 30 negara ikut serta dalam pameran seperti Australia, Austria, Belgium, Canada, China, Denmark, France, Germany, Greece, Hongkong, India, Indonesia, Italy, Japan, Kazakhstan, Malaysia, Pakistan, Poland, Singapore, South Korea, Spain, Switzerland, Taiwan, Thailand, Turkiye, United Kingdom, USA, Vietnam, Bavaria, dan Netherland.

MN
Baca Juga

Komentar

Buku Baru: Panduan Praktis Penelitian Sosial-Humaniora

Berpeluh Berselaras; Buddhis-Muslim Meniti Harmoni

Verity or Illusion?: Interfaith Dialogue Between Christian and Muslim in the Philippines

IKLAN ANDA

IKLAN ANDA

Kirimkan Artikel Terbaik Anda

Kanal ini menerima sumbangsih tulisan features terkait dengan area dan tujuan kanal. Panjang tulisan antara 500-700 kata. Dikirim dengan format, yakni judul-MN-nama penulis.Isi tulisan merupakan tanggung jawab penulis.